Kamis, 08 Mei 2014

Pulasmu Palsu




pagi ini kukais puing-puing kenangan, demi menenangkan rinduku yang kumat

aku terlalu sibuk merajut kepingan hati yang terlanjur hancur dan kau terlalu sibuk menyatukan hati dengan dia yang kau anggap penghibur

pagi ini rinduku seperti dimanja, ditemani lantunan hujan yang jatuh di atap rumah

aku adalah pria yang mungkin telah kau lupa, dan akulah lelaki yang mati-matian mencinta namun tak pernah lagi kau sapa

walau bertatap namun tak bicara, entah sulit tuk berkata… ya kau memang aneh

padahal kita telah lama memutuskan jalan masing-masing, namun rindu masih saja bising ditelinga

jangan terlalu kepedean, yang kurindukan pagi ini bukan kamu tapi masa sebelum kedatangan dia

setelah ku dengar dengan sabar keluh mu tentang dia, masih kau tanyakan keseriusanku ? sebetulnya kepekaanmu yang harusnya dipertanyakan

pagi menuju siang di hari selasa, aku terlalu fokus pada rasa rindu sampai terlupa jika sedang kecewa

mengapa pembuat luka selalu gampang diingat ketimbang pembuat senyum? mungkin luka membekas, dan senyum terbatas

sengaja kuteguk kopi hitam pekat dengan lambat, agar kutahu jika ada yang lebih pahit daripada mengingat yang sudah tak lagi ingat

suatu pagi akan sadar, betapa banyak peluk yang hilang dari orang yang tepat, sedangkan diri masih mengejar orang yang sebenarnya salah

degup jantungku pernah hampir musnah setelah kau tak ada, beruntung kini ada dia  yang kini kuanggap pagi datang dan ikhlas menyejukan dengan embunnya

aku hanya bernostalgia, sekedar mengingat kebodohanku sewaktu percaya

akan kuingat dengan teliti agar ku fasih menceritakan kepada keturunanku, ketika mereka bertanya apa itu kehilangan

terlalu sering membicarakan kesetiaan dan pengorbanan, bukan berarti aku pribadi yang setia dan kuat, aku hanya daging bernyawa yang menyesal

untuk menyelamatkan hati sendiri, ada kalanya memilih untuk tak mengenal lagi, itu adalah solusi

kini tak ada lagi namamu didoaku, doaku hanya untuk dia dan cepat atau lambat aku bakal jadi episode sementara dikehidupan seseorang

namun, entah apakah aku yang dungu atau merindumu memang bikin candu ?

*)       ini blog bukan perasaan jangan di seriusin J
**)     lagi belajar nulis romance wkwk alay dikitlah… dan setidaknya ini lucu untuk ditulis