Orang bilang galau nya unik, karena
menghasilkan kelucuan. Mereka menikmati dengan senyum dan tawa. Karena dia pun
melayani. Kau sebagai yang dia tuju pun begitu dan hanya tersipu malu.
Disini dia membuat nya dengan
sangat berhati-hati merangkai huruf menjadi sebuah kata. Kata-kata indah yang
mewakilkan sosok dirimu. Meski dia tau ini semua bakal percuma, tapi pikiran dan
tangan menentang untuk dilarang.
Ribuan kali burung berkicau
berbanding lurus dengan ribuan kata yang dia rangkai menjadi kalimat, yang
perlahan membentuk paragraf. Ya, seperti biasa, lagi-lagi paragraf tersebut
mengisahkan kekagumannya padamu. Klise? Memang, dia hanya pria biasa yang
mencintai mu. Untuk itu pun dia harus berjibaku dengan pengeran-pengeran yang
bersenjata jauh lebih lengkap darinya.
Sedangkan dia disini hanya punya
sekumpulan rangkaian paragraf sebagai senjata, itu pun tak pernah mengenai
sasaran, bahkan jauh dari hampir.
Entah dia yang bodoh, cuma bisa
diam memendam dan membiarkan dia dijadikan tawa, bahkan olehmu dan
dayang-dayangmu. Atau kamu terlalu memukau sehingga membuatnya selalu memendam
dengan lugu.
Silahkan, tertawa jika kau anggap
ini lelucon.
0 komentar:
Posting Komentar